Ryan Arifani’s Blog

January 13, 2009

MENGAPA SITUS B2C MEMBUTUHKAN PENDEKATAN PERMISSION MARKETING?

Filed under: Uncategorized — ryanarifani @ 7:17 am

 

Sebelum membahas lebih jauh tentang mengapa permission marketing approach dibutuhkan oleh situs B2C, ada baiknya jika kita mengenal tentang istilah permission marketing terlebih dahulu.

Istilah Permission Marketing pertama kali diperkenalkan oleh Seth Godin, seorang mantan Vice President Marketing dari Yahoo melalui bukunya yang berjudul Permission Marketing (Godin, 1999). Ada dua jenis permission marketing, yaitu :

    Opt-out, dimana setiap anggota yang sudah teregistrasi pada sebuah situs harus menyetujui untuk menerima semua informasi maketing yang dikirimkan.

    Opt-in, merupakan sebuah pendekatan permission marketing yang akan menghasilkan receptive audience lebih banyak walaupun daftar pelanggan akan menjadi lebih kecil. Hal ini memacu perusahaan untuk lebih sering melakukan implicit permission marketing pada situs mereka.

Dalam dunia teknologi seperti sekarang ini, dalam kurun waktu satu hari setiap orang bisa menerima puluhan bahkan ratusan informasi seputar kegiatan marketing, baik melalui media televisi, media cetak, maupun media internet. Jika ditinjau dari sudut pandang perusahaan, tentu hal ini akan dirasa cenderung tidak efektif karena besar peluang bahwa informasi marketing tersebut tidak sampai kepada target konsumen yang tepat. Sementara itu, dari pihak konsumen pun akan cenderung kurang “aware” terhadap informasi marketing tersebut karena informasi yang mereka peroleh tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Masalah-masalah tersebut tentu saja harus diatasi. Maka dari itu, situs B2C memanfaatkan permission marketing untuk dapat menghindari masalah tersebut. Melalui permission marketing, target konsumen dapat secara proaktif menerima semua komunikasi marketing. Hal ini tentu saja dapat memperkecil ruang lingkup konsumen, namun disisi lain juga dapat meningkatkan response rate dari konsumen.

Dalam sebuah situs B2C, permission marketing dibutuhkan agar calon konsumen tidak menolak informasi marketing yang akan diberikan. Setelah calon konsumen setuju dengan informasi marketing yang diberikan, maka selanjutnya pihak perusahaan akan memberikan penawaran-penawaran kepada konsumen yang spesifik (konsumen yang tertarik dengan penawaran tersebut).

Dengan adanya pengaplikasian permission marketing, perusahaan dapat menghemat biaya karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih banyak untuk mengiklankan produk. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah mendapatkan konsumen yang spesifik, yang memang membutuhkan produk perusahaan dengan cara permission marketing. Selain itu manfaat lain yang dapat diperoleh oleh perusahaan dengan permission marketing ini adalah tingkat response yang tinggi terhadap future email campaigns dan brand image perusahaan itu sendiri. Sedangkan dari sisi konsumen, mereka juga diuntungkan karena permission marketing dapat membantu konsumen untuk memenuhi keinginan/kebutuhan mereka.

Oleh karena itu, jika sebuah situs B2C ingin meraih konsumennya, maka akan lebih baik untuk mereka jika menggunakan permission marketing. Kebanyakan konsumen tidak akan peduli apabila sebuah perusahaan menawarkan sebuah produk yang tidak dibutuhkan/diinginkan oleh konsumen secara terus menerus. Maka dari itu, akan lebih baik jika perusahaan mencari informasi terlebih dahulu tentang kebutuhan/keinginan konsumen.

 

Written by : Ryan Arifani T. / 0600619991

BiNus Business School, Young Professional Program – MA 1

E-Business Strategy 

 

January 5, 2009

PENGAPLIKASIAN INTERNET UNTUK SEKTOR INDUSTRI PERHIASAN MUTIARA

Filed under: Uncategorized — ryanarifani @ 7:40 pm

 

Indonesia merupakan negara yang terkenal akan perhiasan mutiaranya. Bahkan dengan koleksi lengkap mutiara yang tersebar di seluruh pelosok wilayah nusantara, berhasil membawa Indonesia tercatat sebagai produsen mutiara air laut (south sea pearl) terbesar di dunia (terutama di wilayah Lombok). Mutiara adalah perhiasan yang dikenal paling tua, dan untuk beberapa abad harganya juga merupakan yang paling mahal. Mutiara juga merupakan satu-satunya perhiasan terkenal yang tidak tersusun dari mineral, melainkan dari materi organik yang terbentuk secara alami. Tidak heran bila sampai sekarang mutiara tetap menjadi bagian penting dari budaya perhiasan wanita, mulai dari mutiara laut yang bernilai ratusan juta hingga mutiara jenis fresh water pearl yang harganya tergolong murah.

 

PAST

Pada masa sebelum penggunaan internet diaplikasikan dalam sektor industri penjualan mutiara, semua konsumen yang ingin membeli mutiara harus datang langsung ke toko yang menjual mutiara tersebut. Pada umumnya, dilihat dari faktor psikologis masyarakat, pelanggan kerapkali tidak dapat meyakini keakuratan produk yang dibelinya jika mereka tidak ”memegang” produk tersebut secara langsung. Apalagi untuk produk yang memiliki harga jual tinggi seperti mutiara ini, para konsumen akan cenderung untuk datang dan memeriksa secara langsung produk mutiara yang akan mereka beli. Biasanya para konsumen mutiara tersebut akan memeriksa keaslian mutiara dengan cara yang konvensional, yang telah diyakini selama turun temurun, seperti menimbang berat mutiara tersebut (berdasarkan informasi yang saya dapat, mutiara yang asli akan terasa berat sedangkan mutiara palsu akan terasa ringan), mutiara asli tidak akan meleleh jika dibakar (sedangkan mutiara palsu akan meleleh jika dibakar), dan mutiara asli akan terasa berpasir jika digigit (sedangkan mutiara palsu akan terasa licin jika digigit). Cara-cara tersebut adalah beberapa cara yang lazim digunakan oleh konsumen yang ingin membeli mutiara secara direct (datang langsung ke toko dan ”memegang” langsung produk mutiara yang akan dibeli).

 

PRESENT

Kemajuan teknologi internet saat ini semakin memberikan kemudahan bagi kita. Berbagai pelayanan ditawarkan dan dengan mudah dapat kita nikmati. Salah satu kemudahan yang dapat kita manfaatkan adalah dengan melakukan pembelian secara online. Dengan adanya akses internet, maka saat ini semua orang dapat berbelanja online atau yang dikenal dengan istilah e-commerce. Ratusan bahkan ribuan toko online dengan berbagai macam barang telah siap memanjakan para customernya baik yang berada di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri. Sama halnya dengan industri perhiasan mutiara. Rupanya belakangan ini (currently…) sudah banyak penjual perhiasan mutiara yang telah memanfaatkan fasilitas internet sebagai media aktivitas penjualan mereka. Namun demikian, tentu saja target pasar yang dibidik oleh produsen/penjual mutiara online tersebut agak berbeda dari target pasar yang dibidik oleh produen/penjual mutiara tradisional. Setidaknya target pasar yang dibidik oleh produsen/penjual mutiara online adalah masyarakat yang telah memiliki pengetahuan cukup seputar dunia internet dan telah fasih dalam menggunakan fasilitas-fasilitas internet.

 

Bagi masyarakat yang sudah ”berani dan bersedia” untuk membeli produk perhiasan mutiara secara online, biasanya ada beberapa langkah yang umum mereka lakukan dalam menjalani transaksi tersebut. Pertama adalah customer dapat mengunjungi situs-situs yang menjual produk-produk mutiara, baik itu situs lokal seperti www.menjadicantik.com maupun situs lokal seperti www.bluenile.com, yang walaupun bukan merupakan spesialisasi di bidang mutiara namun juga menyediakan beberapa pilihan produk yang terbuat dari bahan mutiara. Setelah mengunjungi situs yang bersangkutan, maka para customer dapat melihat macam-macam produk yang ditawarkan (biasanya ditampilkan dalam bentuk foto) berikut spesifikasi dari produk tersebut seperti : jenis mutiara, pilihan warna, ukuran, dan harga. Bahkan ada juga beberapa situs yang memberikan fasilitas agar customernya juga dapat melakukan customization yang sesuai dengan keinginan mereka. Setelah proses pemilihan produk selesai dilakukan, maka selanjutnya customer akan diarahkan untuk menuju kepada form pemesanan. Pada form pemesanan umumnya customer diminta untuk mengisi data-data yang dibutuhkan dan dilanjutkan dengan proses pembayaran. Biasanya proses pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke rekening penjual yang telah ditentukan sebelumnya, dan setelah itu customer dapat mengkonfirmasikannya kepada pihak penjual. Untuk memastikan bahwa produk mutiara yang akan dijual itu benar-benar merupakan produk asli, biasanya penjual akan menyertakan bukti sertifikat keaslian mutiara tersebut kepada si pembeli. Dan selanjutnya jika proses pemesanan dan pembayaran telah selesai dilakukan, maka pembeli hanya tinggal menunggu mutiara pesanannya tiba sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya.

 

FUTURE

Untuk kedepannya, tidak terlalu jauh berbeda dengan sekarang, sebenarnya jika saya menempatkan diri sebagai customer dari bisnis online (dalam hal ini bisnis jual beli mutiara), saya mengharapkan bahwa pihak pembeli dapat mengadakan transaksi yang ”jujur”. Dengan kata lain, customer dapat diberikan sebuah jaminan yang benar-benar terpercaya bahwa kualitas produk dan layanan yang diberikan oleh penjual online tersebut memang sesuai dengan apa yang telah diungkapkan oleh mereka. Selain mempertahankan kejujuran dan integritas diri, para penjual mutiara secara online tersebut juga dapat memberikan edukasi secara perlahan tetapi pasti kepada setiap customernya, sehingga mereka dapat menjangkau semua target pasar yang telah ditentukan sebelumnya.

 

Selain memberikan jaminan yang baik akan keaslian produk mutiara yang dijual, akan lebih baik jika pihak penjual mutiara online tersebut juga dapat memberikan edukasi seputar mutiara kepada customernya, karena tidak semua customer yang membeli mutiara benar-benar memahami tentang mutiara. Edukasi tersebut dapat diberikan misalnya melalui petunjuk atau informasi yang dicantumkan pada website, maupun memberikan sarana untuk menampung pertanyaan-pertanyaan customer seputar mutiara dan memberikan jawaban yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dapat juga ditambah dengan memaksimalkan sarana customization, sehingga customer yang akan membeli produk mutiara dapat merasa puas dengan produk yang dibelinya karena telah benar-benar sesuai dengan keinginannya.

 

Written by : Ryan Arifani T. / 0600619991

BiNus Business School, Young Professional Program – MA 1

E-Business Strategy

Create a free website or blog at WordPress.com.